Sabtu, 31 Oktober 2009

Sibuk!

Assalamu'alaikum Kawan...

Hueh, lama gak ngeblog! Males. Haha. Tugas menumpuk, pulang malem terus (minimal jam setengah delapan) padahal perginya pagi buta. Gak ketemu matahari dah itu. Halah!

Oke, sekarang dengan bangga aku mau kasih tau ke siapapun yang peduli (emang ada yang peduli, Vin? :P) kalau aku sekarang telah menjadi Wakil Ketua Divisi Media dan Bulletin Rohis 1 Depok.

Wakil ketua, karena ketuanya itu ikhwan. Ini sih peraturan wajib R1D yang gak bisa diganggu gugat kalau ketua harus ikhwan.

Well, itu sebenernya posisi yang biasa sih di Smansa. Invisible malah. Tapi seenggaknya aku seneng bisa jadi Wakadiv Medinbul, karena Medinbul R1D itu kerjaannya berkutat di bidang jurnalistik, bidang yang aku sukai.

Dan itu juga berarti aku mengkhianati divisi RTM (Rumah Tangga Mushalla) yang menjadi naunganku selama setahun di Rohis 1 Depok. Dan menjadi Wakadiv, berarti aku memegang amanah buat ngejalanin proker-proker yang sudah disepakati.

Tapi enaknya, aku jadi punya banyak adek. Hehehe. Yak, adek-adek akhwat kelas X yang kubanggakan, mulai sekarang, Evin yang dudul ini akan membimbing kalian selama setahun kedepan. Meskipun banyak orang yang meragukan sih. Emang si Evin Odong bisa apa megang amanah?

Hm, oke. Silakan ragu. Tapi akan aku buktikan bahwa pemikiran Anda salah, Kawan!

Karena si Evin Odong akan berjuang! Akan berjuang agar Medinbul jadi divisi terkeren di R1D, yang lain lewaaat! Hahah. *Digaplok akhwat beda divisi*

Dan aku juga mempertimbangkan buat masuk MPK 1 Depok. Izin udah ada, tinggal kemantapan hati deh.

Oh ya, 1 hal yang perlu kalian catat baik-baik :
Tugas Smansa masih sebrutal tahun sebelumnya. Itu berarti... berarti... Aaaaa, KAPAN SAYA KULIAH??

Eh, tapi kan kuliah tugasnya lebih berat ya?? Oke, ganti.
KAPAN SAYA BISA BALIK LAGI KE SD??

Haha, itulah jeritan pelajar SMA yang sedang stres. Buat Anda yang gak gampang stres, berbahagialah!

Catatan kali ini sekian. Dan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Kawan... ^^

Senin, 17 Agustus 2009

Can Someone Help Me to Make a Suitable Title for This?

Assalamu'alaikum, Guys!

This is my first note at English. Yay! (Banzaaaiii)
Maybe there are many grammar errors inside. I beg for your comments or critics...



Actually, I made this for practicing my writing skill in English. Dedicated for a certain person and also, for all of my best friends...(^o^)V


-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-

I was invisible at the first time...


I knew since the first time we met, that you're a person whom I admire so much.
But I'd never thought that I could be your friend.
In the beginning, you didn't notice me at all.
You saw me like you saw everyone else who just entered into your life and walked away without leaving any impression in your heart.
My existance, is not too important for you.

It's our destiny...

But I don't know how, as time goes by, we became closer to each other.
I'm so glad, finally you noticed my existance.
Then, we became best friends.
It was a destiny.

We walked side by side, talking about everything.
That time, I figured out, that you deserve to be admired.
Your intelligent, your attitude, your words, and everything inside of you.
Are special.

I'm honored to be your friend.
I'm honored to be the one whom you can share with.
That's because you're so important to me.

[Evin says = I'm sorry my female BFs, this one isn't made up for you. Since I'm not a lesbian. Haha.]
Our relationship...

I do admire you. I do like you.
But I don't think that I love you.
That's because I know that our relationship is more than just 'love'.
It's deeper than that.
I can feel it.

Just whatever happens, never let me go.
I want us to be best friends, forever...

-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-

I'm sorry if you can't catch up my meaning on this note...
I'm just an amateur writer... Haha...

Thanks for reading, don't forget to give me your comments or critics. I need those to improve my skill.
Ja...

[Copy paste from my note at Facebook. But I really made it by myself! Haha.]

Wassalamu'alaikum...

Sabtu, 15 Agustus 2009

Saya adalah Sanguin Sejati!

Assalamu'alaikum, Kawan...

Ini adalah postingan kedua saya di kelas XI, setelah postingan pertama yang berupa tugas komputer tentang topologi jaringan. *sigh*

Lagi kena WB nih, jadi males nulis blog akhir-akhir ini.
Dan perlu anda ketahui, kesibukan di sekolah bisa membuat WB loh! Nggak percaya? Sekolah aja di Smansa. Hahaha. (Promosi)
Tapi mumpung sekarang lagi mood memposting sesuatu, apa salahnya buka blog lagi??

Dan FYI, saya sekarang duduk di bangku (gak, gak di meja guru) kelas XI IPA 1. Jeng... jeng... jeng...

Walaupun masih tergolong baru, tapi saya udah pewe disana. Lha wong udah pada kenal sama anak-anaknya dari dulu. Hehehehe. Maklum, anak Juicy (X-1)nya banyak.

Sekarang, saya mau berbagi informasi tentang salah satu dari empat jenis tipe kepribadian yang ditemukan oleh Hippocrates, yaitu sanguinis yang populer.

Entah kenapa, berkali-kali saya ikut tes kepribadian di facebook (sebenernya sih nggak tahu itu akurat apa enggak), hasilnya selalu 'anda adalah seorang sanguin'.
Dan saya rasa itu bener, soalnya saya emang cinta popularitas sih. Hehehe...

Well, here's an information about a sanguin :

Sanguin (Sanguine) - Darah – Hidup - “Yang Populer”. Orang-orang sanguin cenderung ingin populer, dengan mencari perhatian orang disekitarnya. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan tapi setelah itu ia bisa jadi menangis tersedu-sedu. Gayanya yang gaduh, bersuara keras, dan ramah membuatnya tampak percaya diri lebih daripada yang sebenarnya. Kadang-kadang ia terlihat sembrono/kurang sopan. Dan dengan mudah ia dapat menyebarkan perasaannya kepada orang lain melalui perkataannya. Terkadang orang sanguin sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir 'pendek', dan hidupnya serba tak teratur. Dia adalah orang yang sangat bersemangat dalam hidupnya. Ia selalu tampak ceria, hangat, bersahabat, dan sangat menikmati hidup (enjoy aja!). Seorang sanguin cenderung lebih mendasarkan perasaannya daripada pemikirannya saat ia mengambil keputusan. Ia sangat menyukai 'kesenangan', seorang sanguin jarang sekali membiarkan hatinya bersedih berlama-lama. (by Joseph http://cybersurferzone.blogspot.com)-> diambil dari facebook.

Pada suatu saat ia berteriak kegirangan tapi setelah itu ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.

Itu Evin banget.
Bukan berarti saya gila atau berkepribadian ganda, tapi emang begitulah seorang sanguin.

Seorang sanguin cenderung lebih mendasarkan perasaannya daripada pemikirannya saat ia mengambil keputusan.

Itu juga Evin banget.
Apalagi kalau lagi ujian matematika pilihan ganda, dan waktunya udah tinggal 10 menit lagi, maka saya akan cenderung memainkan perasaan saya dalam menjawab soal dibanding harus berpikir dan menghitung yang membutuhkan waktu lama. Saya akan memilih angka yang menurut saya bagus untuk dijadikan jawaban.
Walhasil, remedial menanti. Huehehehehehe.

Jadi, adakah dari kalian yang merasa menjadi seorang sanguin juga?
Atau apa kalian masih belum yakin seperti apa tipe kepribadian kalian?
Silakan ikut kuisnya di facebook. Hehehe. Kenapa saya jadi promosi mulu?

Well, dengan mengetahui jenis kepribadian diri sendiri, saya yakin kita bisa mengenal siapa diri kita. Itu akan membantu untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk dikembangkan sebaik-baiknya karena kita tahu bagaimana kelebihan ataupun kekurangan kita.
Juga membantu kita mencari jati diri. Namanya juga remaja, masa-masanya cari jati diri.

Dan bagaimanapun kepribadian kita, mau sanguinis, melankolis, plegmatis, atawa koleris (penjelasan lebih lanjut tentang 3 kepribadian lainnya, bisa dilihat di buku Personality Plus karya Florence Littauer), pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, kan?
Dan untuk itulah perbedaan diciptakan oleh-Nya, untuk saling melengkapi.

Yak, catatan hari ini cukup sekian. Semoga bisa bermanfaat. Dan banyak yang lihat. Hehehe. Amin.

P. S : Rangkaian LDK Rohis udah dimulai. Dan masih banyak kerjaan untuk persiapan acara Rohis untuk Bulan Ramadhan nanti. Belum lagi guru-guru pada ngasih ulangan borongan pas puasa. Yah, hanya satu kata yang bisa saya teriakkan pada diri sendiri. HAMASAH! (Semangat!)

Luruskan niat hanya di jalan Allah!

Oiya, ada yang mau ngitung ada berapa kata 'saya' di entri kali ini? :P

Okay then, Wassalamu'alaikum kawan...

Rabu, 12 Agustus 2009

Jenis-Jenis Topologi Jaringan



Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.

1. Topologi Bintang

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

#Kelebihan

* Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
* Tingkat keamanan termasuk tinggi.
* Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
* Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

#Kekurangan

* Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

#Penanganan

* Perlunya disiapkan node tengah cadangan.


2. Topologi Cincin

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.


3. Topologi Bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel.

Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.


* Keunggulan
topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.

*Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).


4. Topologi Mesh

Topoligi ini ddimplementasikan untuk menyediakan sebanyak mungkin perlindungan dari interupsi pengiriman data. Sebagai contoh, pembangkit tenaga nuklir mungkin menggunakan topologi mesh ini. Topologi yang benar-benar dalam suatu sistem kendali (controlling) ini mempunyau koneksi sendiri ke semua host.


5. Topologi Jaringan Pohon (Tree)

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.


6. Topologi Daisy Chain/Loop

Topologi ini merupakan evolusi dari topologi bus dan topologi ring, yaitu setiap simpul terhubung langsung ke kedua simpul lain melalui kabel dan membentuk saluran, bukan lingkaran utuh.

#Kelebihan
> Instalasi dan pemeliharaannya murah

#Kerugian :
> Jika satu node saja yang rusak, akan mengganggu komunikasi data pada node yang lainnya.


~Dibuat untuk tugas sekolah. ^^

Jumat, 26 Juni 2009

Bye... Bye... X-1!!

Assalamu'alaikum, kawan!

Huah, gimana nilai raportnya kawan-kawan? Kalo bagus, segera bilang Alhamdulillah... Kalo jelek, gantung dirilah! Hahahah, jangan dihiraukan, saya lagi kumat.

Gak kerasa udah setahun ajaran terlewati. Setelah melalui terpaan badai tugas, topan PR, dan tsunami ulangan, akhirnya tibalah saat yang paling mendebarkan. Bagi raport. Buat yang rajin en pinter sih, enak gak usah deg-degan, palingan cuma mikirin, dalam range 10 besar, mereka ada di posisi mana. Tapi buat yang males binti odong kayak saya? Naik kelas aja merupakan sebuah prestasi tersendiri. Hehehe...

Dan Alhamdulillah, aku naik kelas dan Alhamdulillah lagi, aku gak kedepak dari SBI which means, aku masuk jurusan IPA. Sujud syukur pada Yang Maha Kuasa...

Iyalah, secara setahun ini aku gak pernah belajar serius, kerjaannya leha-leha melulu. Gak kedepak dari SBI udah syukur.

Tapi kalo soal rangking? Beuuhhh, bikin nyesek, secara sekelasku itu cucu-cucunya Mbah Surip Mbah Einstein semua!

Ah, gak apa-apalah, masih rata-rata 8 ini. Yang jelas masih bisa dapet beasiswa dari kantor Mama. Yeey... *lonjak-lonjak*

Dan tadi, Papaku bikin aku hampir nangis di depan ruang piala. Cikal bakalnya gara-gara wali kelasku tercinta, Bu Intan, kemarin sempet menyebarkan SMS ke beberapa temenku, bilang katanya ada 1 anak di kelas yang gak naik. Nah, mulai dari kemarinlah aku stres, takut kalau yang dimaksud itu aku, soalnya aku rasa nilaiku rendah-rendah banget.

Saking stresnya aku gak bisa tidur semaleman gara-gara stres mikirin SMS itu. Malah aku sampai mandi jam 12 malem buat ngilangin stres. (Ini fakta!) Malah aku berniat mandi kembang sekalian biar gak dapet sial, sayang malem-malem gitu gak ada jualan kembang deket rumah! Huhuhu... Eh, emang mandi kembang bisa ngilangin sial ya? :D

Terus pas tadi Papa keluar kelas sambil bawa raport, aku langsung menyongsongnya dengan penuh harap sambil memegang lengannya. Tapi... ditepis sodara-sodara! Kenapa, Pa? Kenapa Papa menepis tanganku ini? Apa jangan-jangan sebenarnya aku bukan anak Papa, tapi anak Brad Pitt? *jayusnya menggigit* Atau jangan-jangan... aku gak naik kelas? NOOO!

Dan Papa berjalan sampai ke depan ruang piala, aku ngikutin. "Kamu gak naik, Vin. Yang dimaksud Bu Intan kemarin itu kamu, tau!"
Kontan jantungku jatoh ke perut, "Beneran, Pa?"
Dengan muka meyakinkan Papa jawab, "Iyalah, kimianya 4, fisika sama matematiknya juga jelek banget. Gimana mau naik kelas?"
Et dah, kimia 4? Dunia kiamat! Huaaa... "Yah, ngulang setahun lagi dong, Pa..." dengan suara serak dan mata berkaca-kaca aku menatap Papa dengan tatapan perih menyayat hati.
Papa gak tahan buat ketawa liat muka anaknya yang udah kayak kain pel buluk. Dan langsung meluk aku, "Ya enggaklah! Kamu naik kok!"
Hem. Bagus. Gak tau apa aku stres semaleman gara-gara SMS itu?

Dan nilai kimiaku gak 4 ya! Huh, kalo orang lagi deg-degan, yang namanya ketipu itu gampang banget.

Ternyata Papa ngerjain aku kayak gitu atas suruhan Bu Intan. Wali kelas gaulku itu kemarin emang sengaja ngerjain anak-anak dengan nyebarin SMS horor tentang ketidaknaikan 1 murid tersebut. Padahal mah naik semua. Dan waktu Papa klarifikasi kabar itu (semalem aku ceritain perihal SMS itu ke ortu), Bu Intan ketawa dan bilang, "Udah, kasih tau aja Evin sama Mamanya kalau si Evin yang gak naik kelas." Astaga, Buuu... --"

Dan korban keusilan Papa sama Bu Intan bukan cuma aku doang. Yang satu ini lebih kacau reaksinya. Yaitu, siapa lagi kalo bukan Mamaku. Mama emang gak ikutan ngambil raport karena harus ngantor. Terus, Mama (yang dari awal emang khawatiran dan sama-sama takut kalau aku gak naik kelas) langsung nelpon Papa tadi begitu Papa selesai ambil raportku.

Mama : Hasilnya gimana, Pa?
Papa : Si Evin gak naik, Mah. *dengan suara serius*
Mama : Hah? Beneran, Pa?
Papa : Iyalah, MIPAnya jelek begitu. Bla... Bla... Bla... *sok ngejelasin kenapa aku gak naik*
Mama : Gimana dong ini, Pa? Kalau aku sih kasihan sama Evinnya. Kan susah kalau harus ngulang setahun lagi. *kemakan omongan*
Papa : Ya mau gimana lagi? Orang anaknya juga gak pernah belajar, ekskul mulu, ngurus ini-itu. Ya jadi nilainya jelek deh.
Mama : Ya, jadinya... *suaranya serak mau nangis*
Papa : Bwahahahahahahahahaha! (Kok kayak ketawanya Don Kanonji yah? :P) Dasar! Ya si Evin naiklah... Kamu sih, khawatiran banget!
Mama : !#@%@$#!#! Lo tuh ya! Kalo mau ngerjain orang kira-kira dong! Jangan ngerjain gue kayak gini! Kalo gue jantungan gimana?! (Premannya keluar)

Yah, gitulah ke-lebay-an aku dan Mama. Khawatirnya kelewatan, kalo kata Papa. Hhh, nasiibb...

So, dengan berakhirnya tahun ajaran ini, berakhir juga kehidupanku di X-1. Selamat tinggal, Juicy-ku! Selamat datang kelas XI. Semoga di tahun ajaran bsru nanti aku bisa jauh lebih baik dari sekarang. Amin.

Sabtu, 13 Juni 2009

Gak Jelas

Assalamu'alaikum, kawan!

Setelah berabad-abad (lebay) saya gak ngisi blog, sekarang akhirnya ngisi juga...

Yah, semua itu gara-gara saya hampir gak punya waktu buat ngurus blog akibat terlalubanyaknyatekananyangdiberikanguru
lewattumpukantugassertaulanganyangharusdikerjakan
demidapetnilaidannggakusahdikejerkejerguru
garagaranilaimasihadayangkosong
danbisabikinsayagaknaikkelas.


Maaf kalau tulisan itu merusak retina mata kalian. Tapi itulah yang disebut sebuah ungkapan yang diluapkan oleh seorang remaja 15 tahun yang dari SD sampe SMP gak kebiasa sama yang namanya belajar dan tumpukan tugas, eh, giliran SMA lagsung dibombardir sama yang namanya peer, tugas, jeung rea-rea deui yang bisa bikin rambut saya yang lurus ini jadi rada ikel. Huhuhuhu...

Dah ah, segitu aja! Bingung mau nulis apa... :D

P.S : Doain saya naik kelas ya. Huhuhuhuhuhuhuh...

Kamis, 16 April 2009

Catatan Kecil Hari Jum'at

Assalamu'alaikum, Kawan!!

Setelah melalui Olimpiade Astrologinomi Tingkat Kota (OATK) yang sumpah abis soalnya alay-alay dan membuat saya gak yakin bisa lolos ke provinsi, serta setelah mengurus file-file untuk syarat kelengkapan AFS (doain saya biar bisa nyasar ke Prancis tahun depan yah, hehehe... Kenapa saya maunya Prancis? Karena biar keren! :P), akhirnya bisa juga aku ngepost! Huah...

Thanks banget buat Eja yang udah bantuin saya ngubah header blog ini menjadi la Luz de las Estrellas yang saya sendiri juga gak bakal ngerti artinya kalau gak nanya ke Eja (yang merupakan dewa linguistik X-1).

Pas ngelihat Pipit lagi dibantuin sama Eja buat nge-permak blognya, tiba-tiba terlintaslah sebuah pemikiran dalam otak saya yang semi-kosong ini, 'Kenapa gak minta ganti judul blog aja sama Eja, make Bahasa Spanyol?'

Singkat cerita, minta tolonglah aku Eja buat mengubah header blog saya yang dulu judulnya Cahaya Bintang (iya, emang alay namanya! Saya gak punya sense of naming!) ke dalam Bahasa Spanyol, biar elit gituh.

Eja nurut (good boy!), tapi sebelumnya dia nanya dulu,

Eja : Eh, cahaya jenis kelaminnya apa, ya?
Evin : Heh? Jenis kelamin? *gak mudeng*
Eja : Iya, soalnya di Bahasa Spanyol, tiap benda punya jenis kelamin.
Evin : Astaga...

See, bahasa asing itu emang rumit kan? Benda aja dikasih jenis kelamin, gimana hewan? Kita harus meriksa dulu gituh jenis kelaminnya apaan? :P

Tapi tanpa bahasa, kita bisa apa? Hhaa...

Akhirnya, terbentuklah kata-kata dalam Bahasa Spanyol yang berbunyi, 'la Luz de las Estrellas' yang artinya cahaya bintang. Karena cahaya bintang adalah cahaya yang alami, cahaya yang menyimpan kekuatan yang besar. Huehehhe...

Sekian hari ini, wassalamu'alaikum, Kawan!! ^^

Rabu, 08 April 2009

Banjir Ingus *OEK!*

Assalamu'alaikum, Kawan..


Mulai sekarang, aku gak pake 'gue' lagi buat nyebut diriku sendiri, soalnya kata Kak Dita, ketua divisiku di ROHIS, jangan dibiasain ngomong pake kata 'gue-elo' karena emang sebenernya kasar, meskipun buat sebagian orang itu biasa... Dan sebagai anak ROHIS yang baik, udah sepantasnya aku mencontohkan hal yang baik juga buat orang-orang... :)

Hari ini, lagi-lagi aku gak masuk sekolah gara-gara terserang badai ingus plus riak *ueekk!* bernama flu! Pala pusing, idung mampet, trus suara jadi serak-serak basah seksi (ssbs) gitu deh. Hahaha... Eneg saya nulisnya!

Mungkin pada mikir, masa cuma flu doang nyampe gak masuk sekolah sih? Ya, emang saya akuin, rada lebay juga cuma gara-gara flu sampe ninggalin sekolah. Tapi, berhubung kata si mamah flu aku kali ini diakibatkan karena aku kecapekan dan kalo dipaksain melakukan kegiatan-kegiatan kayak sekolah bisa berpotensi bikin sakit yang lebih parah sehingga menimbulkan peluang bagi si mama yang lagi bokek untuk mengeluarkan uang lebih banyak demi memeriksakan diri ini ke dokter, maka disuruhlah aku istirahat dulu di rumah.

Yah, gara-gara 2 minggu gak weekend (wiken) demi mengurus kegiatan-kegiatan 'menyenangkan' di sekolah (Sabtu-Minggu masih harus masuk+kerja rodi), maka beginilah saya, tiduran di rumah, ketinggalan pelajaran, dan gak ketemu teman-teman yang menggemaskan hanya untuk memulihkan stamina yang terkuras habis dalam dua minggu terakhir.

Gak enak banget sumpah! Susah napas, makan nasi serasa makan kertas (gak ada rasanya), dan bersin pun jadi beringas! Huah, baru nyadar kalo kesehatan itu penting banget.. --"

Oiya, klik disini deh!! Renji-nya keren!! :)

*OWARI*

Kamis, 02 April 2009

-___-

Assalamu'alaikum, kawan!

Finally, gw bisa ikut OSK. Ahahaa... Meskipun itu juga karena azas kasihan. Nih kata pembinanya, "Anak astronomi kan cuma sedikit, jadi semuanya aja ikutan OSK. Kan kasihan kalo cuma ada satu-dua anak aja yang enggak ikutan."

Heya, jadinya loloslah anak-anak SC astronomi yang jumlahnya cuma 8 orang itu, padahal anak-anak SC divisi lain cuma dilolosin 6 orang buat OSK. Sekali lagi, gw lolos karena azas kasihan. Ihikk.. Ihikk.. *nangis darah*

Ah, bodo! Yang penting gw masih dikasih kesempatan, dan ini gak boleh gw sia-siain! Syukur-syukur gw bisa sampe ke OSN. Hehehe...

Dan, setelah kabar gembira akan kelolosan gw ke OSK, ada satu tragedi yang terjadi dalam sejarah hidup gw yang singkat...

Yang membuat gw mengambil kesimpulan kalo setiap ada satu kejadian baik, ada juga satu kejadian buruk yang ngintilin...

Dan kejadian buruk yang gw alamin adalah...

Kunci loker gw ilang, berarti kehidupan gw di SBI terancam! Huaaaaaaa...

Hehe, lebay banget kata-kata gw! Tapi untung, isi loker gw juga gak terlalu penting, jadi gw juga gak panik-panik amat.

Udah ah, segini aja! Gw lagi diseret-seret ikutan mentoring. Hoho...

Jaa nee, all!

Rabu, 25 Maret 2009

Jalan-Jalan ke Jakarta

Assalamu’alaikum, Kawan!

Kali ini saya mau cerita tentang pengalaman saya, berjalan-jalan ke Jakarta.

So, here goes the story...

Tadi pagi pas lagi enak-enak tidur sambil dengerin lagu-lagunya Bleach, anak gw, si Dean memotong tidur gw dengan telponnya. Kirain gw dia mau nanyain tentang tugas kelompok sejarah yang dengan baik hatinya gw hibahin ke dia semua, karena gw males ngerjainnya. Tapi ternyata enggak. Dia ngajakin jalan-jalan. Ke Kota sama ke Monas. *maklumlah, anak Depok kan anak pinggiran. Jarang-jarang gitu jalan rame-rame bareng temen ke Jakarta*

Kuping gw langsung tegak, pagi-pagi diajakin jalan. Terus gw nanya, siapa aja yang ikut. Dan dia menyebutkan sejumlah nama. Dua nama cewek sama tiga nama cowok (termasuk si Dean). Dalem hati gw mikir, sepi amat yang ikutan! Tapi berhubung gw sempet nyesel gara-gara gw gak ikutan jalan-jalan bareng anak-anak kelas gw hari Senin kemarin (yang kayaknya seru banget), akhirnya gw putuskan buat ikutan aja deh di jalan-jalan kali ini.

Singkat cerita, setelah gerabak-gerubuk kilat -siap-siap maksudnya-, gw pun nyampe di ITC, tempat janjian. Dan hebatnya, gw telat 1 jam dari waktu yang telah disepakati, secara gw kecepatan dandannya nyaingin kecepatan jalannya Putri Solo. Tapi yang bikin gw bingung, tadinya si Dean bilang, anak ceweknya ada Gita sama Tiara, menantu gw, istrinya si Dean. Tapi yang gw liat cuma Tiara aja. Dan kata Dean, Gita gak bisa ikut gara-gara ada urusan.

Akhirnya, yang ikutan jalan-jalan hari ini cuma lima orang. Orang-orangnya itu adalah Gw, Dean, Tiara, Dudit, ama Ekky, anak Smanti. Sumpah sepi banget!

Terus abis gw dateng, maka dari ITC kita langsung beranjak ke stasiun Depok Baru karena perjalanan kali ini bakal kita lewati dengan naik kereta. Dan berhubung ini adalah pengalaman pertama gw naik kereta setelah empat tahun terakhir, maka gw pun girang banget. Tapi gw gengsi dan gak mau nunjukkin kegirangan gw dengan pura-pura biasa aja gitu naik kereta, padahal mah dalem hati gw kegirangan sendiri. Biasalah, bagi gw image itu kan segalanya-dimuntahin pasien muntaber-.

Kita naik kereta express jurusan Depok-Kota. Dan untungnya, pagi tadi keretanya gak penuh. Tapi apa mau dikata, cobaan terjadi. Pas keretanya baru nyampe di Stasiun Depok Lama, eeh, kita malah disuruh keluar! Katanya keretanya rusak dan mau dibawa ke bengkel. Dih, dasar dunia transportasi Indonesia, ya! Suka mengecewakan pelanggan! Akhirnya dengan berat hati dan kaki, kita berlima turun di Depok Lama sambil nungguin kereta baru. Setelah lima belas menit nungguin kayak anak ilang, kereta baru pun datang, dan kita pun bener-bener berangkat menuju Kota! Yeahh...

Emang dasar sok turis, di kereta, kita pada poto-poto (sekali lagi, poto! Bukan foto! Gw kan ndeso.. ;p) gitu deh. Dan ada gaya yang rada-rada, yaitu gaya si Dean monyongin bibirnya, belagak mau nyium Dudit. Amit-amit dah anak sulung gw ntuh! Siapa sih bapaknya? Haha... Dan gw baru nyadar, kalo ternyata bila kita naik kereta, ke Jakarta gak lama-lama amat, yak!

Pas nyampe di Stasiun Kota, kita bahkan masih sempet poto-poto di tengah orang-orang (gak di tengah-tengah banget, sih)! Abis itu kita pergi ke Museum Fatahillah. Dan ada satu hal lagi yang baru gw sadari tentang Jakarta-meskipun ini fakta yang udah banyak diketahui oleh khalayak ramai-kalau ternyata Jakarta itu PANAS BANGET! Baru seharian gw ngiter di Jakarta, kulit gw udah jadi agak coklat, gimana kalo gw tinggal di Jakarta? Entahlah, mungkin gw bakal dijulukin Si Epin Keling.

Di Museum Fatahillah, kita poto-poto lagi. Gw rasa, sebenernya tujuan anak-anak ini jalan-jalan ke Jakarta hanyalah ingin berpoto-poto ria. Karena di Depok gak ada spot yang bagus buat kita berpoto-poto. Dan di kota tua itu, pemandangannya unik banget dan cocok buat poto-poto, apalagi ada batu-batu yang kayak bola itu loh! Dan bekas penjara di museumnya itu keren! Biarpun gw tau, kalau penjara itu angker banget.

Gw emang baru pertama kali kesana, dan gw terkesan banget. Penasaran, gimana yah keadaan bangunan-bangunan artistik tapi reyot itu pas jaman dulu? Ada yang bisa memberi tahu?

Dan disana juga ada acara bule-bule nge-band plus kuda lumping makan beling segala (beneran makan beling! Gw langsung kenyang ngeliatnya). Cool, huh? xP

Abis dari kota tua, kita pergi ke Monas, naik busway (baca : baswei)! Yeeyy... Ini adalah kali kedua gw naik baswei, loh! Hohoho, kasian jadi anak Depok, norak! Terus pas turun di Halte Monas, kita berlima sempet bingung nyariin pintu masuknya (Ya Allah, tobat deh, yang ini sih noraknya emang kelewatan!) yang ternyata jauh banget dari halte. Malangnya kakiku...

Setelah ketemu pintu gerbang, kita poto-poto lagi. Terus masuk deh ke halaman Monasnya... Terus kita ke puncaknya deh, terus poto-poto lagi deh, terus gw nyaris terbang gara-gara anginnya yang maha dahsyat, terus (gw gak nemuin kata-kata yang lebih baik dari ‘terus’) gw ngeliatin kantor Mama yang berada di seberang Monas, terus gw mikir, “Suatu hari, gedung itu bakal jadi kantor gw!”. Yap, gw bertekad buat kerja di Bank Indonesia a.k.a kantor Mama. Karena gw tau, gw gak bakat jadi dokter jantung, yang merupakan cita-cita gw dulu.

Kemudian kita ke cawan, abis dari puncak. Di sini, para orang gila beraksi. Dudit, Dean, sama si Ekky poto dengan gaya kayang! Alay banget sumpah! Terus kan gw sempet bengong gitu sambil ngelamun dan menikmati angin sepoi-sepoi di cawan, gara-gara lagi gak ada yang mau motoin gw. Tiba-tiba ada mas-mas nyamperin gw. Kayaknya dia seneng banget gitu ngeliat ada orang yang lagi bengong gak ada kerjaan kayak gw. Dan mas-mas itu bilang, “Mbak... Mbak, minta tolong fotoin yah!”

Dan gw pun melakukannya dengan senang hati. Tiga kali jepret (gaya mas-masnya narsis banget). Tapi yang ajaib, pas kita udah mau turun ke bawah, ada mbak-mbak Cina nyamperin gw, dan guess what? Mbak-mbak itu ngomong ke gw, “Mbak... Mbak, minta tolong fotoin yah!”. Nah loh! Emang gw punya tampang tukang poto yah? Kalo mas-mas yang tadi sih gw masih maklum, abis kan waktu itu gw lagi bengong, wajar lah kalo dia minta tolong gw potoin. Lah tapi ini? Gw lagi gak bengong, gw lagi jalan sambil ngobrol ma Dean en Tiara, tapi tau-tau gw dimintain tolong buat motoin si mbak-mbak.

Akhirnya gw potoin dah tuh mbak-mbak Cina sama pacar bulenya. Gw jadi geli sendiri, kan yang anak fotografi itu si Dean, tapi yang diminta tolongin motoin orang dari tadi gw melulu. Apakah muka gw lebih mirip sama abang-abang tukang poto keliling dibanding si Dean? Yah, hanya Allah yang tahu...

Jam setengah enam, kita pulang. Naik kereta dari Gambir. Kerennya, kita kan pulang pas jamnya orang pada pulang kerja. So, penuhlah tuh kereta, gak kayak tadi pagi. Dan bisa ketebak kalo kita berlima harus BERDIRI sepanjang perjalanan Gambir-Depok Baru. Mantep dah, betis gw bercepol!

Pokoknya tadi perjalanan yang menyenangkan deh, meskipun gak bisa gw ceritain semuanya disini karena emang ceritanya panjang banget. Dan gw sadar, kalo orang juga bakalan males kali buat baca cerita yang kepanjangan, apalagi ceritanya menyangkut tentang gw! Hehehe... Yang jelas, thanks buat anakku, Dean yang udah ngajakin mamanya jalan-jalan hari ini. Buruan aplot potonya ke FB yah, Yan!

Oiya, special thanks buat sohib gw, Hesti yang udah meluangkan waktunya buat baca blog inih. Hehehe, love you, Tonton!! :)

Selasa, 24 Maret 2009

Gara-Gara Sky Chord

Assalamu'alaikum, kawan!!

Sebelum baca tulisan ini lebih jauh, izinkanlah saya untuk memberitahu Anda semua bahwa saya...

Tergila-gila banget sama Bleach, apalagi sama Rukia!

Heheh, jangan kira gw lesbong, karena gw sebenernya juga suka banget sama Ichigo en Renji. Tapi kalau buat dijadikan idola, gw lebih milih Rukia. Abis karakter Rukia itu keren banget sih, bisa dijadiin role model buat gw. Kecuali style poni-nya yang rada ngabstrak gitu. Tapi tetep keren kok kalo buat Rukia! Hhoo...

Sempet nyesel sih gw, soalnya gw mulai baca komik Bleach itu dari kelas 9, tapi gw baru merasakan sensasinya (??) sekarang-sekarang ini. Tadinya gw malah lebih seneng sama Naruto, tapi sekarang kebalik, secara gw itu orangnya gampang banget bosen. Dan Naruto yang jalan ceritanya udah sepanjang Anyer-Panarukan itu udah bikin gw ngerasa BOSEN BANGET gara-gara Sasukenya gak balik-balik ke Konoha. Terus ceritanya itu bener-bener tambah ngejelimet. Puyeng gw! Semoga Bleach gak kayak gitu. Amin.

Oke, kali ini emang gw gak mau ngomongin tentang Bleach atawa Naruto. Karena tadi itu cuma selingan gak penting doang. Karena yang mau gw ceritain sebenernya hampir-hampir gak ada hubungannya sama tuh anime-anime.

Jadi gini, tadi siang gw dengerin lagu Sky Chord, ending theme terbarunya Bleach. Dan entah kenapa, lagu itu bikin gw teringat sama kejadian-kejadian yang gw alamin di masa lalu. Abis lagunya iramanya mellow-mellow gimana gitu, dan gw kalo denger lagu yang iramanya mellow, bawaannya jadi sensitip (sensitip! Pake P, bukan F! Biar keliatan ndesonya gw, hehe...) dan jadi gampang keingetan masa lalu. Emang sih, sebenernya gw juga jijai sama diri gw yang kelewat sensi gini.

Oke, kembali ke topik utama!

Hal yang pertama keingetan ma gw waktu dengerin lagu berdurasi 4 menit 23 detik itu adalah masa-masa SD gw di SD Tugu Ibu Cimanggis. Masa-masa indah dimana gw lagi jadi anak yang bandelnya amit-amit, bandel anak kecil yang bikin guru-guru pada stres. Terus masa SD juga masa gw lagi imut-imutnya (kalo mau muntah, muntah aja. Gw juga eneg nulisnya). Terus gw keingetan ma 3 temen terdeket gw di SD. Dea, Ratna, en Wulan. Sumpah, gw kangen banget sama itu 3 besar yang otaknya pada kelewat cemerlang. Miss you so much, guys! Udah pada punya cowok belom? Wakakak...

Terus kenangan gw beranjak ke jaman SMP gw. Pas gw masih kelas 7, tepatnya 7-6. Inilah masa gw lagi ancur-ancurnya. Masa transisi kalo kata orang-orang, masa alay kalo kata gw. Waktu itu gw punya geng yang terdiri dari 7 orang yang setiap hari kerjaannya adalah... ngomongin cowok! Boro-boro belajar...

Hehe, jadi buka aib. Tapi emang alay banget sih! Orang tiap hari – beneran tiap hari, gak bo’ong deh gw! – kalo gak kerjaannya ngomongin cowok, ya nongkrong gak jelas di tangga sambil ketawa-ketiwi kayak tante kunti, ngalangin orang-orang yang pada mau naik-turun tangga. Terus kadang suka saling berantem gak jelas, dan sering juga kita jadi nangis-nangisan bareng gara-gara ada 1 orang yang nangis saking kompaknya. FYI, di kelas 7 inilah, gw kenal sama yang namanya nyontek.

Tapi meskipun kelakuan gw en geng gw pas kelas 7 bikin eneg ibu-ibu hamil yang mau berojol, gw tetep bersyukur punya masa lalu sebagai anak bandel. Jadi seenggaknya bisa gw jadiin sebagai alat introspeksi diri. Karena asal tau aja, jadi anak bandel itu lebih banyak ruginya daripada enaknya, hho. Udah gitu, gw jadi tau bagaimana rasanya punya persahabatan yang dalam, lebih dalam dari Palung Mariana. Haha, bukan ding, lebay amat! Maksudnya lebih dalam dari persahabatan gw pas SD.

Biar kata persahabatan gw pas kelas 7 bukanlah persahabatan yang mengarah ke sisi positif, tapi persahabatan yang kayak gitu gak pernah gw temuin lagi sampe sekarang. Bener-bener kompak. Bener-bener indah. Bener-bener ancur... Tapi seancur-ancurnya gw dulu, gak pernah tuh gw nyobain yang namanya pacaran or sejenisnya (soalnya emang gak pernah ada yang ngajakin. :D), apalagi nyoba ngerokok en sebangsanya!

Pas kelas 8, kita pisah kelas dan jadi sibuk sendiri-sendiri. Akhirnya di kelas 8 pun gw recovery jadi good girl lagi, karena temen-temennya gak seancur temen-temen kelas 7 (semoga geng gw pas kelas 7 gak ada yang baca ini! :P), walaupun tetep aja gw ketemu orang-orang gila di kelas 8-4.

Tau-tau, kenangan gw lompat ke masa-masa gw baru masuk Smansa. Emang sih gw belom ada setahun di sekolah tercinta ini, tapi gw ngerasa kayak jiwa gw udah menyatu sama ni sekolah! Hehehe...

Gw seneeng banget dapet kelas di X-1 karena biarpun gw dodol, tapi gw jadi termotivasi belajar disini. Karena saingannya mantep-mantep semua. Huaaaa... cinta banget aku sama sepuluh satu!

Yap, begitulah cerita gw, yang cuma karena dengerin 1 lagu aja, tapi pikiran gw udah melanglang buana kemana-mana. Begitulah saya. Suka gak jelas.

Oke, enough for today! Oiya, do’akan saya yah agar masih bisa bertahan hidup di Smansa, karena nilai-nilai mid test saya (terutama MIPA) bisa bikin Aki Einstein ketawa jungkir balik di kuburannya. Huhuhu...

Eh, klik disini deh! Dan kalian akan melihat betapa manisnya Ichigo dan Rukia... :)

Sabtu, 28 Februari 2009

Jam Sepuluh Malam

Assalamu'alaikum kawan!!

Aku gak mau nulis banyak..

Cuma mau bilang..

Kalau aku, sayang anakku!!


Heheh, bukan kok!!

Aku cuma mau mengeluarkan uneg-uneg..

Kenapa kecerdasanku mengarah ke linguistik?


Bukannya enggak bersyukur, tapi nanti kelas XI Insya Allah aku bakal masuk IPA (takdir anak SBI). Dan apa gunanya linguistik di IPA? Dan IQ-ku pun standar. Padahal yang aku butuhin adalah kecerdasan logika. Ya Allah, maaf kalau aku terkesan memprotes. Tapi aku betul-betul takut kalau aku akan menjadi sampah di kelas IPA...

Beri aku semangat, Tuhanku. Bantu aku menaklukan tantangan dalam hidup ini.

Dan agar aku bisa memanfaatkan potensiku untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Amin.

Kamis, 26 Februari 2009

Nyaris Saja... :)

Assalamu’alaikum, kawan!!

Sebelumnya, biarlah saya curhat sebentar...
SUMPAH TELKOMNET LAMA BANGET SIH LOADINGNYA, SAYA KAN MAU NGEPOST JADI SUSAH! ARGH!

Oke, saya udah sedikit lega. Let’s continue...

Kali ini saya cuma mau cerita-cerita aja, demi meramaikan blog ini...

As usual, kalo mau dibaca, sok terusin. Kalo enggak, di-skip aja, tapi harus ninggalin komen! :P

Hari ini adalah hari pertama gw (Balik lagi dengan gaya bahasa saya yang kadang halus kadang kasar) masuk sekolah lagi setelah libur 3 hari untuk Try Out UN kelas XII (padahal sih gak bisa disebut libur secara 3 hari itu gw rutin ke sekolah terus demi pelatihan astro). Dan hari ini diwarnai kejadian yang sebenernya sih biasa aja, tapi entah kenapa, pengen gw ceritain di sini.

Begini ceritanya *SFX : suara auman serigala*, tadi tuh gw berangkat sekolah jam 06.42 dari rumah! Sedangkan sekolah gw masuknya jam 7 teng. Kalo gw lewat beberapa menit dikit sih, nyawa masih bisa selamet. Tapi kalo gw udah lewat lima menit lebih, hmm... ucapin selamat tinggal sama sekolah karena gw bakal dikembalikan secara tidak terhormat ke rumah lagi gara-gara 4 gerbang udah pada digembok, gak boleh masuk, sekeras apa pun kau mencoba. Kejam, sadis, tapi melatih kedisiplinan. Biarpun tetep aja gw gak terlatih kedisiplinannya. Hehehe...

Bayangkan sodara-sodara, rumah gw tuh jaraknya jauuuuh banget dari Smansa. Kayak dari BI ke Monas. Hehe, ya enggaklah! Itu sih deket. Pokoknya butuh waktu kurang lebih 20 menitan buat ke sekolah. Itu juga harus lewat Jalan Juanda, si jalan bebas hambatan (Bukan jalan tol. Cuma sekedar jalanan bebas angkot.). Kalo lewat rute angkot a.k.a Jalan Tole Iskandar, mungkin bisa butuh waktu 1 jam lebih. Dan gw pun dengan merdunya berteriak ke Om gw biar buruan nyiapin mobil en nganterin gw ke sekolah dengan kecepatan KRL, lewat Juanda tentunya.

Dan mana kerudung gw pake kena insiden segala, bikin gw ganti kerudung lagi! Huh, jadilah gw berberantakan ria masangin kerudung di mobil. Singkat cerita, gw udah ngelewatin Juanda dan sampai dengan selamat di Margonda. But, jam di mobil gw udah nunjukkin pukul 06.55. Alamakjong! Gw udah lemes duluan, alamat bakal telat! Apalagi kalau kena lampu merah di perempatan Ramanda. Ya Allah, tobat deh...

Tapi gw baru inget, jam di mobil gw kan kecepetan 4 menit. Heheh, lumayan menghibur pikiran gw yang dag-dig-dug lah. Meskipun teknisnya, cuma keajaiban yang bisa nyelametin gw (hayah, lebay!). Dan jeleknya, Om gw ini nyetirnya LELET banget! Beda banget sama Papa gw yang bisa ngebut. Gw pengen protes, cuma gak enak, secara masih untung ada yang mau nganterin gw tiap pagi ke sekolah! Masa gw marah-marahin? Keponakan macem apa gw?

Dan akhirnya gw pun nyampe di fly over. Jam mobil gw dengan sadisnya menampakkan pukul 06.58. Gw makin lemes, pelajaran Bahasa Indonesia yang setengah mati gw hafalin gara-gara ada ulangan, buyar sudah. Biarpun aslinya baru jam 06.54, tetep aja gw di ambang kepulangan!

Di Jalan Nusantara, sumpah, mobil-mobil kayaknya pada ngejek gw semua. Jalannya memble banget kayak siput busung laper! Gw udah keringet dingin, pucet. ‘Ya Allah, duhduhduh, jangan buat hamba dipulangkan, karena hamba udah bersusah payah mendaki gunung lewati lembah *hoyohlebayamatsihgw! :D* hanya untuk sampai ke sekolah. Hamba mohon, hentikanlah perputaran bumi sebentar untuk kali iniii ajah!’, do’a gw dalem hati. Yap, do’a dodol plus lebay.

Tapi Allah Maha Baik, biar kata bumi gak dihentiin rotasi en revolusinya (bahasa astro banget sih!), gw masih tetep bisa sampe sekolah dengan badan utuh. Gak hancur lebur. Karena pintu gerbang masih terbuka dengan agungnya. Bagaikan berkata, “Kali ini lo masih dapet kesempatan, Vin! Lain kali telat lagi, nyebur aja lo ke Lio!”

Huah, legaaa. Apalagi pas mau masuk gerbang, ada si Giga. Hehe, ada temennya. Nah, pas gw en Giga mau masuk ke gerbang item (Gerbang khusus siswa. Jadi, kalo mau masuk sekolah gw, kudu ngelewatin 2 gerbang. Gerbang utama dan gerbang siswa. Iya, gw tau emang ribet!), terdengarlah bunyi syahdu nan menggetarkan hati, memabukkan otak...*apaan sih gw?!*

KLANG! Suara pager ditutup plus digembok sama Pak Rojak.

Oh, gosh! Coba kalo gw telat beberapa detik aja, pasti gw udah bakal dipulangkan dengan memalukan ke rumah orang tuaku! Hiks... Tapi untunglah, Allah masih sayang gw. Niat sekolah gw yang cukup tinggi ini mendapatkan apresiasi yang menggembirakan! Padahal gw sering denger temen-temen gw pengen sengaja telat dateng ke sekolah biar bisa dipulangin. Dih, rugi amat meninggalkan sekolah hanya karena telat! Kan sayang pelajarannya... :P

Heheh, sebenernya sih niat utama gw ke sekolah juga bukan buat belajar, melainkan... Menyalurkan kegilaan gw bersama dengan teman-teman! Hahaha...

Dan tadi, gw dapet kabar, katanya kuota anak-anak biologi yang maju ke OSK cuma 3 orang (Si Cenna jelas masuk. Secara, Master of Bio)! Duhduhduh, biar kata astro belom ketahuan kuotanya berapa, tetep aja gw deg-degan secara kemaren gw dodol banget pas ngerjain soal! Huhuhu... Doain saya yah, teman-teman!

Well, that’s enough for today. Don’t forget, leave me a comment! :)

***FYI, saya belom pernah dipulangin gara-gara telat loh! Semoga itu bakal bertahan sampai saya lulus. Amin. Hehehe...

Rabu, 25 Februari 2009

Kata Hati Apa Kata Setan?

Assalamu'alaikum, kawan!!

Sesuai dengan judul, sodara-sodara! Tema kita kali ini adalah 'kata hati apa kata setan?'... *kayak pembukaannya acara Mamah dan Aa. And FYI, Oma saya adalah penggemar acara ini. Termasuk saya juga sih. Hehehe... Gak penting banget!*

Kalo mau baca, sok terusin atuh. Tapi kalo mo di skip juga gapapa, asal kasih komennya aja. Heheh. Bingung, ribet banget sih nyuruh orang-orang (termasuk anda yang kebetulan baca!) buat ngasi komen ke blog ini. Entah apa yang membuat para orang tersebut merasa berkeberatan untuk ngasi komen. Padahal mah gak usah susah-susah meres otak, cuma tinggal klik, nulis beberapa kata, udah. Done. Saya senang, anda dapet pahala. Gak serepot ngerjain trigonometri plus sudut-sudut berelasi, kan? Hyeheheh.

Oke, karena saya a.k.a gw udah ngeluarin uneg-unegnya pada pembaca (lagi males ber'aku-kamu' ria nih! Maklum, gaya bahasa saya a.k.a gw itu fleksibel. Enggak melulu aku-kamu or gw-elo. Apa aja tergantung mood dan situasi.), maka kali ini gw akan bercerita. Tentang kata hati.

Jadi ceritanya berlangsung kemaren malem. Abis pelatihan terakhir astronomi, gw pulang ke rumah (iya ke rumah, gak ke bonbin!) dan gw pun melakukan kegiatan biasa sesampainya di rumah. Masuk kamar, nyalain AC, nyetel TV, en duduk manis di tempat tidur sambil nonton. Emang kegiatan gak penting.

Dan tau apa yang pentingnya, sodara-sodara? Gw enak-enakkan nonton TV tanpa sekalipun ngelirik buku-buku astronomi yang menggeletak tanpa dosa di tas ijo gw. Padahal gw tau bener kalo besoknya (baca : today) bakal ada tes seleksi buat milih Tim Olimpiade Smansa yang bakal wakilin sekolah buat ikutan Olimpiade Sains Tingkat Kota (OSK) Maret nanti! Dan mata pelajaran yang dilombain sih emang bukan cuma astronomi aja (ya iyalah!). Tapi semua mata pelajaran sains (Bio, mat, fis, kim, kom, geo, eko). Akan tetapi, berhubung gw masuk ekskulnya di divisi astronomi, otomatis dong gw bakalan di-tes tentang astronomi, gak mungkin gw dikasih tes biologi! Sangat tidak mungkin...

Back to our main topic. Kenapa gw tega-teganya menelantarkan buku-buku astro gw yang masih kecil dan lucu-lucu itu (emangnya bayi?) sementara gw asik pacaran bedua ama TV tercinta? Jawabannya ialah, karena kata hati gw bilang begitu! Maksudnya, kata hati gw bilang, kalo gw enggak perlu belajar! Cukup nonton dengan tenang tanpa mikirin apa-apa.

Yang gw bingung, ini kata hati apa kata setan sih? Tapi serius, gw gak merasakan niatan apapun buat nyentuh buku-buku astro yang kalo dibuka, kamar gw bakalan bau bintang en rumus. Intinya kemaren malem gw emang gak niat belajar. Padahal gw kan pengen banget ikutan OSN (Olimpiade Sains Nasional). Karena kalo gw ikutan OSN, kira-kira reaksi orang-orang terdekat gw bakalan kayak gini :

1. Mama : "Duuhh, anak Mama emang the best, deh! Biar kata kamu kerjaannya morotin duit Mama terus gara-gara tagihan internet yang bengkak, tapi paling enggak, kamu udah buktiin ke Mama kalo kamu itu emang anak yang hebat! I love you, honey!"

2. Papa : "Pinter kamu!" *gw gak bisa memperkirakan reaksi Papa yang sebenernya, karena Papa gw itu sama kayak gw, orangnya gak ketebak*

3. Oma : "Hebring, Cucu Oma!(Sambil nyium)Coba Opa masih hidup, kamu pasti dikasih duit banyak!"

4. Adek-adek : "Caca ikut OSN? Emang OSN apaan sih?"

5. Om Abang (Kakak Mama gw yang tajir) : "Kamu ikut OSN? Hebat!" *langsung ngasih lima ratus ribu! Heheh, ngarep!*

6. Temen-temen : "TRAKTIRAN!" *yang ini sih, gak peduli tempat atawa waktu!*

7. Guru-guru : -berkata dalam hati- "Nih anak biar kata semester satunya dodol banget, ternyata hebat juga!"

Hehe, mungkin gw jadi sedikit riya gara-gara mengharapkan reaksi semacam itu.

Balik lagi ke kata hati (atau mungkin kata setan). Yap, kata hati gw terus bilang, "Gak usah belajar, Vin! Gak usah belajar!". Giliran akal sehat gw nanya, "Kenapa gak usah belajar?". Si kata hati (atau mungkin kata setan) menjawab, "Gak usah aja. Cuek lah, ngapain sih belajar segala?". Akal sehat gw langsung pudar.

Heuh, kata hati (atau mungkin kata setan) gw emang gak bisa ngasih jawaban yang logis atas perkataannya. Tapi anehnya gw turutin aja tuh, ajaran sesat hati gw. Udah gitu, si kata hati (atau mungkin kata setan) gw nyuruh biar gw buka facebook aja. Gw nurut. TV gw matiin. Gw buka facebook. Sampe jam 11 malem. Walaupun udah gak ada wall lagi, tapi dodolnya tetep aja gw pantengin tuh facebook! Pake acara aplot poto segala lagih! Huuuff...

Ujung-ujungnya gw ngantuk. Dan selayaknya orang ngantuk, gw tidur. Tanpa nyentuh buku-buku astro! Sekali lagi gw tekenin, tanpa nyentuh buku-buku astro, sodara-sodara!

Dan akhirnya, voilá! Waktu seleksi mulai, dengan sukses gw hancurkan reputasi gw sebagai Evin si Anak Astronomi!. Yap, gara-gara nurutin tuh kata hati (atau mungkin kata setan), gw cengo pas baca soal. Gw kulik-kulik rumus, gak ketemu. Gw pelototin segala soal yang berkaitan dengan nalar, gak berhasil, nalar gw buntu. Semua karena manuruti kata hati (atau mungin kata setan) dodol gw.

Jadi, kawan-kawanku sebangsa dan setanah air (sumpah, basi banget kata-katanya!), waspadailah kata hati anda! Bila kata-kata hati anda sudah semi-setan, maksud saya, sudah hampir terkontaminasi dengan rayuan setan, abaikan saja! Jangan dituruti! Karena nanti anda akan bernasib sama dengan saya! Gak bisa jawab soal!

Kayak lagunya Hello, "Aku tertipu, aku terjebak, aku terperangkap oleh kata hatikuuuu...". Hehe, nadanya dicocok-cocokin aja ya sama sya'irnya!

Dan OSN, duh OSN. Semoga biar kata gw cengo waktu jawab soal, tapi gw masih bisa lolos demi mengangkat reputasi gw lagi. Amiiinnn.

~Ya Allah, maafkan kesombongan hamba! Beri hamba kesempatan sekali lagi. Amin..~

Selasa, 24 Februari 2009

Puisi Pelepas Penat

Assalamu'alaikum, kawan!!

Berhubung pelatihan astronomi rada bikin ngantuk dan puyeng plus kesel gara-gara gak bisa nikmatin libur 3 hari, maka untuk menghilangkan stres, aku bikin sebuah puisi aneh. Lumayan buat melepaskan segala penat dan beban yang menggelayut di pohon rambutan. Hehe, jayus mode : ON!!

***

Untuk yang Terkasih

Saat ku terpuruk ke titik terendah...
Tanpa seorang pun dapat melihatku
Kau mengulurkan tanganmu padaku
Menyemangatiku untuk bangkit
Dan mengatakan, “Kau pasti bisa!”
Kata-kata yang indah
Yang tak terbayar oleh ribuan puisi para pujangga

Saat ku mencoba berdiri...
Senyummu terkembang dan kau terus berbisik
“Kau pasti bisa!”
Dan kau pun menambahkan,
“Jangan pernah menyerah!”

Aku pun berdiri...
Dua jiwa berjalan bersisian
Dengan tangan yang saling menggenggam
Menuntunku, si pecundang untuk maju
Agar bisa bertarung dalam kehidupan

Saat ku terjatuh...
Uluran tanganmu senantiasa hadir untukku
Kau terus mengulanginya, kata-kata itu
“Kau pasti bisa! Jangan pernah menyerah!”
Menyulut api semangatku
Dan aku pun bangkit kembali

Saat ku terhalang ketakutan...
Aku bersembunyi di balik lenganmu
Memelukmu dengan gemetar
Kau hanya tersenyum
Dan membelai kepalaku
Semua akan baik-baik saja
Ujarmu lembut

Saat ku mulai merasakan setitik keberanian...
Kau menepuk bahuku dan berjalan di belakangku
Membiarkanku memimpin perjalanan ini
Kali ini, tanpa membantuku sama sekali
Tanpa memelukku di kala aku ketakutan
Kau hanya berujar
“Kau pasti bisa! Jangan pernah menyerah!”

Saat ku terjatuh untuk yang kesekian kalinya...
Kau tak lagi mengulurkan tanganmu
Kau biarkan aku terjatuh di depanmu
Kau hiraukan diriku yang menangis meminta bantuanmu
Kau hanya berkata, “Kau pasti bisa! Jangan pernah menyerah!”
Dan menambahkan
“Kali ini kau harus berjuang sendiri meskipun aku berada di dekatmu”

Saat ku tersadar untuk mencoba menuntun diriku sendiri
Matamu berbinar senang
Kau terus berkata, “Kau pasti bisa! Jangan pernah menyerah!”
Dan baru kusadari makna kata-katamu
Bahwa aku pasti bisa
Bahwa aku tak boleh menyerah
Kau menggenggam tanganku
Menyalurkan segenap keberanianmu
Kemudian kembali berjalan mengikutiku di belakang

Saat ku terjatuh lagi dan lagi...
Kutatap wajahmu di belakangku
Menyemangatiku
Dan aku pun kembali berdiri sendiri
Dengan tenagaku
Tanpa bantuanmu
Kau pun bangga padaku

Saat ku telah terlihat oleh orang lain
Saat ku melihat secercah cahaya kehidupan di depanku
Saat ku mulai merasakan kebahagiaan
Aku menoleh ke belakang
Ingin memelukmu, wahai orang terkasih
Yang telah membuatku bangkit
Yang telah membuatku merasakan nikmatnya perjuangan

Ku mengharapkan sepasang lenganmu terbentang
Untuk memelukku
Agar aku bisa merasakan semangat, keberanian, dan kehangatan
Mengalir di relung hatiku
Namun kau telah menghilang pergi
Hanya meninggalkan sebuah kata-kata perpisahan
“Kau sudah bisa berjalan sendiri, tanpa harus takut terjatuh, tanpa harus terhalang ketakutan... Kau sudah bisa melakukannya. Tugasku telah selesai. Selamat menikmati dirimu yang baru.”

Aku menangis perih atas kepergianmu
Namun kau benar
Aku telah bisa berjalan sendiri
Aku tak butuh uluran tanganmu lagi
Tak butuh lenganmu lagi untuk bersembunyi
Aku telah menemukan diriku yang baru
Semua berkat dirimu

Wahai orang terkasih
Terima kasih atas segalanya
Kau telah memberikan sesuatu yang tak ternilai bagiku
Kau menghadirkan cahaya untuk kehidupanku
Kau telah menyingkirkan rasa takut dari kehidupanku
Kau menyadarkanku bahwa aku bisa
Bahwa aku tak boleh menyerah

Wahai orang terkasih
Selamat tinggal

***

Iya, aku tau kalau puisi di atas adalah puisi aneh bin gak jelas. Tapi mohon maklumi aja, berhubung yang bikin adalah anak stres kebanyakan tugas plus lagi tegang gara-gara mau ikutan seleksi olimpiade. Mohon do'anya, ya, kawanku semua biar aku bisa ikutan OSN Astronomi tahun ini...*bowing*

Oiya, katanya anak-anak hepi femili pada batal pergi ke dufan kemarin! Hehe, makanya, jangan seneng-seneng tanpa ngajak aku (secara dari kemarin aku latihan astro di sekolah)! Kualat kan? Dan untuk Dean, anakku, partner in crime ku di astro, SEMANGAT! Kali ini kita berperan sebagai saingan untuk mendapat emas, bukan lagi sebagai ibu-anak yang gila!

Dan buat anak-anak dana AKSI, semacam Gita kakakku, Tifa anak bungsuku, dan Eja, SEMANGAT juga! Sejuta buat seorang itu enggak sedikit, loh! Kudo'ain semoga AKSI tahun ini bisa berjalan lancar tanpa defisit macem-macem.

Anyway, ada yang bisa menafsirkan makna puisiku? Jawab lewat komen! :D

Jumat, 20 Februari 2009

Untitled

Assalamu'alaikum, kawan... *Blog ini ditulis tanggal 21 Februari, mohon maaf bila ada salah-salah tanggal. Saya enggak ngerti memformatnya. Gaptek sih...*

Februari seharusnya merupakan bulan yang indah dengan hawa sejuk akibat hujan , tapi Februari tahun ini adalah Februari yang buruk...

Dan alasanku berpendapat begitu adalah :

#Pertama, Opa Padangku tercinta berpulang setelah berjuang melawan penyakit jantungnya selama beberapa hari (Semoga Opa tenang di sisi-Nya. Amin...) pada tanggal 15... *nangis sesenggukan*

#Kedua, ulang tahunku di tanggal 18 adalah ulang tahun yang biasa-biasa aja, tanpa kenangan berarti, plus tanpa kado yang berarti pula... Maklum, tanggal tua! Mamaku bilang, "Siapa suruh lahir tanggal 18? Mama kan lagi enggak punya duit tanggal segitu!". Yee, siapa juga yang ngelahirin tanggal segitu? Jangan salahkan anak terlahir, Ma! Hehehe...

#Ketiga, tanggal 20 kemarin, LCT a.k.a Lomba Cepat Tepat intern IPS (yang diwakilin aku, Eja, dan Imel) plus LCT IPA (yang diwakilin Beber, Yunda, jeung Timot) kelas X-1 cuma dapet juara 2! Dan juara 2 itu enggak dapet hadiah dari panitia gara-gara dana Aksi defisit! Tidaaaakkk...

#Keempat, seharusnya tanggal 23, 24, dan 25, anak-anak kelas X dan XI libur gara-gara ada Try Out UN , tapi apalah daya, anak-anak SC diWAJIBKAN masuk jam 13.00 demi seleksi dan persiapan olimpiade tingkat kota Maret nanti. Yah, kalau nanti kepilih jadi Tim Olimpiade Smansa sih, oke-oke aja. Kalau enggak? Mungin aku bakal gantung diri pake tali rafia!

#Kelima, mentang-mentang sekolah libur 3 hari, guru-guru udah gatel pengen ngasih kita sejabrek tugas. Dan walhasil, libur 3 hari itu gak bisa disebut libur! Kayaknya guru-guru Smansa perlu dikasih pemahaman tentang makna liburan sebenarnya plus arahan agar jangan membuat anak murid stres dengan setumpuk tugas...

#Keenam, untuk pensi kelas X Bulan Mei nanti, aku kepilih jadi panitia dana, yeah, yang ini sih enggak buruk-buruk amat. Tapi pasti bakal sibuk juga! (Padahal aku sendiri yang mau jadi anak dana, biar ada kerjaan! Hehe...)

Fuh, kira-kira begitulah alasanku. Tapi ada juga hal-hal yang baik yang terjadi di bulan ini :

#Pertama, umurku sekarang 15. Lima belas. Fifteen. Juu go. Apalah! Akhirnya, kesampaian juga keinginanku buat berumur 15! Hehe... Norak!

#Kedua, aku bisa internetan lagi.

#Ketiga, di bulan ini, aku banyak ketemu sama temen lama!

Oiya, disini aku juga mau cerita tentang Happy Family (baca : hepi femili), sebuah keluarga bahagia plus gila plus abnormal yang terdiri dari murid-murid X-1, my beloved class...

Happy Family terdiri dari :

#Neneknya anak-anak : Pipit. Pinter banget, keibuan. Konon, kata anak-anak, Pipit ini membelah diri (Kayak amoeba) sehingga menghasilkan kami, bocah-bocah tengil X-1...

#Papinya anak-anak (Anaknya Pipit) : Kenneth si Hermaphrodite. Ancur. Enggak jelas dia itu cewek apa cowok. Tapi ngakunya sih ganteng!

#Maminya anak-anak (Istrinya Kenneth) : Riani si Juragan Risol en Sosis Solo! (Maklum, anak konsum Aksi) Eh, btw, jalinan cinta Papi Mami terbentuk akibat risol dan sosis solo, lho!

Terus anak-anaknya Kenneth dan Riani :

#Gita, si anak pertama. Tukang rental laptop kelas, karena sering bawa laptop. Kawin sama Dewi. (Yap! Emang gila, cewek ma cewek saling embat! Tapi tenang, mereka aslinya normal, kok!)

#Nadhil, si anak kedua. Kakakku. Teman semejaku. Ceesanku. Tempat curhatku. Kalau ngomong enggak pernah pake 'gue-elo'. Anaknya asyik dan ekskulnya sejabrek. Supersibuk. Nyambung kalo diajak ngobrol apa aja, terutama tentang Jonas Brothers. Hehee...

#Vallel, si anak ketiga. Pinter. Doyan sama JAS. Hobinya denger kata 'XI IA 1'. Tantenya Bams Samsons (Tante apa sepupu? Lupa!). Anak taekwondo plus SC Matematika, so be careful! Hehe...

#Evin, si anak keempat. Yap, me! Si anak dudul enggak berbentuk yang aneh, kadang jayus en lebai. Doyan sama astronomi, tapi enggak doyan itung-itungannya. Kalau ada guru nyebut kata 'astronomi', biasanya anak-anak pada nengok ke aku (Ge-er!). Punya anak 2.

#Ano, si anak kelima. Yang ini sih enggak diakuin sebagai adek sama kakak-kakaknya yang lain, kecuali Gita. Belagu. Rese. Aneh. Lebih enggak berbentuk. Sialnya, untuk pensi kelas X, dia ditaro jadi anak dana juga! Punya pasangan bernama Cenna. Hehehe... Pasangan homo yang satu ini adalah pasangan favorit X-1 karena mereka berdua adalah pasangan romantis. Aku yang nyomblangin loh! Tapi Ano suka KDRT sama Cenna. Poor Cenna...

Nah, diantara anak-anaknya Papi en Mami, yang udah punya anak cuma aku doang. Pinter banget yah!

Anak-anakku itu adalah :

#Dean. Si anak pertama yang durhaka! Tiap hari selalu bilang, "Dasar Mama aneh!" tiap aku melakukan sesuatu yang gak lazim. Tapi kalau ngomong 'Mama' lucu. Suaranya kayak anak bayi baru belajar ngomong. Padahal mah tampangnya gak kayak anak bayi (Anak bayi masa jenggotan?). Punya istri namanya Tiara, anak X-6. Tapi pas 'kawin' gak bilang-bilang mamanya! Dan nyebelinnya, sering nanya keberadaan 'papa'nya...

#Latifa. Si anak kedua yang secara genetis, sifatnya sama dengan 'mama'nya. Aneh. Lucu. Kalau kelas lagi hening, suka nyeletuk sendiri. Suka bikin ketawa. Manggil aku dengan sebutan 'Mama Bunda'. Punya banyak 'musuh' tanpa alasan yang jelas. Dan musuhnya itu dirangkingin. Ada first enemy (Ano), second enemy(Yanda),dst. Benar-benar kloningan 'mama'nya...

Yap, kira-kira hepi femili yang udah fix cuma segitu aja. Maaf buat anak-anak yang belum kesebut, abis belum jelas statusnya apa. Request aja lewat komen. Hehe...

Dan anehnya, semua anak selalu iseng nanya, "Vin, bokapnya anak-anak lo itu emang sapa sih?". Nah lho! Dijawab salah, enggak dijawab efeknya lebih parah! Hehehe... Yang pasti, aku masih JOMBLO dan entah anak-anakku itu dateng darimana (Paling jatoh dari langit kayak Mr. Bean).

Dan buat Ano ma Cenna, jangan gaplokin gw yah! Hehehe, piss!!

Oke, enough for today!! *Ngacir buka FB*

Senin, 09 Februari 2009

Aku Sakit! Huhuhu...

Assalamu’alaikum, kawan!

Hari ini aku mau berbagi cerita tentang kisahku kali ini yang lagi enggak masuk sekolah karena sakit. Yap, SAKIT! Sebuah sakit yang menyakitkan (apaan sih?) bernama MAAG! Hiyaaaa... Tidaaakk... Aku sekaraaatt...*lebai mode : ON*

Jadi, dengan keabsenanku untuk kedua kali ini, aku sukses melewatkan presentasi agama, ulangan sosiologi, praktikum kimia*NOOO!*, materi baru tentang pagelaran seni, pertemuan anak-anak RTM (Rumah Tangga Mushalla, salah satu divisi ROHIS 1 Depok) plus kewajibanku akan setoran surat Ar-Rahman, pertemuan SC Astronomi, les Primagama, dan mungkin, melewatkan rapat pertama panitia pensi kelas X. Haduh!

Selasa memang hari yang pendek dalam hal pelajaran di sekolah karena di hari ini, cuma ada 4 pelajaran dan pulangnya pun jam 13.00. Tapi karena pulangnya jam 13.00 itulah banyak kegiatan ekskul atau keorganisasian lainnya yang dilaksanakan di Hari Selasa sepulang sekolah. Dan pastinya, aku rugi udah enggak masuk hari ini.

Untungnya, aku absen enggak sendirian. Sepengetahuanku, Reini sama Widya juga sakit. Jadi, kalau harus ikut ulangan sosiologi susulan atau praktikum kimia susulan bareng kelas lain, aku ada temennya. Enak juga sakit berjamaah begini! :D

Yeah, musim hujan begini emang musim sakit. Baik sakit yang berkaitan dengan musim (ex : pilek, batuk, demam, dsb) atau sakit yang enggak punya hubungan apa-apa sama musim (ex : maag, depresi, frustrasi. Hehe... Itu sih penyakitku!), semoga para guru bisa maklum dan memaafkan keabsenanku kali ini...

Namun amat sangat disayangkan karena, meskipun hari ini aku bisa seharian mendem di rumah, tapi ada 2 hal yang harus diingat dengan jelas : ULANGAN BAHASA JEPANG + ULANGAN TIK BESOK! Heuh, bukannya tidur seharian non-stop, tapi aku tetap harus belajar karena sekarang keadaanku udah jauh lebih baik daripada waktu subuh tadi, terus otakku juga udah bisa diajak mikir, dan besok Insya Allah aku juga udah bisa sekolah. So, mau enggak mau, otakku kali ini harus ngunyah dua pelajaran buat ulangan besok!

Tapi dibalik semua penderitaanku ini, ada berita gembira dari Reini yang bikin aku enggak sabar masuk sekolah lagi besok. Jaket ROHIS udah jadi! Yippie! Horee! Sipirilli! *??*

Hua, mau cepet-cepet make terus pamer ke adek-adek sambil bilang, “Nih, Dek! Caca dapet jaket ROHIS. Makanya, nanti kamu ikut ROHIS pas SMA ya... Biar dapet jaket!” dengan harapan kalau adek-adekku bakal mau mengikuti jejak kakak perempuan mereka satu-satunya untuk bergabung dengan ROHIS dengan iming-iming jaket.

Dan juga pamer ke Mama dan Papa, “Mah, Pah. Aku udah dapet jaket ROHIS. Keren kan?” dengan harapan Mama dan Papa akan bangga dengan anak sulung mereka yang aktif dalam organisasi keislaman dan terlihat keren dalam balutan jaket ROHISnya. Dan bilang ke Oma, “Oma, nih lihat jaketku! Bagus, kan?” dengan harapan Oma akan ikut tersenyum senang melihat cucu kesayangannya yang berseri-seri bahagia.

Oke, kalian enggak berpikir kalau aku senorak itu kan? Hahaha... Tapi yang jelas, aku enggak sabar buat make jaket ROHIS, biar kelihatan identitasnya gitu. ;3

Fuh, kurasa cuap-cuap enggak jelas ini harus berakhir sekarang. Aku mau tidur lagi sebentar, mumpung di rumah. Hehehe...

Minggu, 08 Februari 2009

Sebuah Renungan untuk Kebahagiaan

Assalamu’alaikum, kawan!!

Berpegang teguhlah pada apa yang telah Allah berikan kepadamu dan jadikanlah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur. (QS Al-A’raaf [7]: 144)

Lihat ayat di atas kan? Nah, kali ini aku mau membagi cerita yang kudapat dari buku “La Tahzan for Teens” yang ditulis oleh Qomaruzzaman Awwab (yang diadopsi dari buku ‘Mr. Positive versus Mr. Negative karya Praveen Verma). Kisah ini bagus untuk dijadikan renungan untuk orang-orang yang jarang bersyukur akan nikmat Tuhan (kayak aku! ;D) dan merasa tidak berbahagia dengan hidupnya. Cerita ini untuk semua agama, lho!

So, here’s the story...

Konon ada seorang pemuda yang bermimpi bertemu dengan malaikat. Saat itu dia mengajukan satu keinginan, “Aku ingin tinggal dalam sebuah rumah besar dengan sebuah serambi di depan, dua peliharaan yang bagus, dan sebuah taman di halaman belakang. Aku ingin menikahi seorang wanita yang tinggi, sangat cantik dan baik hati, dan berambut hitam panjang, bermata biru, yang bisa bermain gitar dan bernyanyi dengan suara bening dan tinggi.

Aku juga ingin tiga anak lelaki yang kuat sebagai teman bermain sepak bola. ketika mereka tumbuh dewasa, yang satu akan menjadi ilmuwan besar, satu lagi menjadi senator, dan yang paling muda menjadi penyerang belakang. Aku ingin menjadi petualang di samudra luas, mendaki gunung-gunung tinggi dan menyelmatkan orang. Dan aku ingin mengendarai Ferrari merah dan tidak pernah harus menyupir sendiri.”

Malaikat menjawab, “Tampaknya itu mimpi yang indah. Aku ingin kamu bahagia.”

Suatu hari, saat bermain sepak bola, pemuda itu terluka lututnya. Tentu dia tidak bisa bertualang ke laut dan gunung-gunung. Dia pun terpaksa banting setir dan memulai bisnis pemasok farmasi. Dia manikahi seorang gadis cantik dan baik hati, tapi gadis itu pendek, bermata cokelat (tidak biru seperti yang diharapkan sang pemuda), tidak dapat bermain gitar apalagi menyanyi (tapi, bisa memasak masakan yang sangat enak).

Karena usahanya yang biasa-biasa saja, dia tinggal di kota besar di puncak gedung apartemen yang tinggi dengan pemandangan ke laut membiru dan lampu kota di bagian bawah. Dia pun memiliki anak perempuan yang lumpuh, tapi sangat cantik dan pintar memainkan musik. Dia tidak mengendarai Ferrari, walaupun sangat kecukupan.

Suatu ketika dia terbangun dari tidur dan mengingat mimpinyayang dulu. Dia pun bersedih dan mengeluh kepada seorang psikolog. Dia mengeluhkan tentang istrinya, rumahnya, dan kariernya. Dia dikenai bayaran $110 oleh sang psikolog. Karena masih ingin Ferrari, dia mendatangi seorang akuntan untuk menghitung uangnya. Akuntan itu mengenakan biaya $100. Dia pun datang ke ahli nujum untuk mengeluhkan nasib anak-anaknya. semua yang didatangi mengatakan, “Kamu sudah cukup bahagia dengan kondisimu sekarang!”

Lelaki ini tak mau mendengar, akhirnya dia jatuh sakit. Semua keluarga bersedih, kecuali psikolog, akuntan, dan ahli nujum. Pada suatu malam, dia bermimpi bertemu malaikat, “Kenapa Tuhan tidak memberikan permintaanku?”

Malaikat menjawab, “Tuhan bisa saja memberikan semuanya, tapi Tuhan ingin mengejutkanmu dengan hal-hal yang tak kau impikan. Tuhan menyangka kamu telah memperhatikan apa yang telah diberikan oleh-Nya kepadamu:seorang istri yang cantik dan baik hati, sebuah usaha yang bagus, sebuah tempat yang bagus untuk ditinggali, tiga anak yang cantik.”

“Ya.” sela lelaki itu, “Tetapi aku pikir Tuhan akan memberikan apa yang benar-benar aku inginkan.”
“Dan Tuhan pikir, kamu memberikan kepada-Nya apa yang benar-benar Dia inginkan,” jawab malaikat.
“Apa yang Tuhan inginkan dariku?” tanya lelaki itu. Dia tak menyangka bahwa Tuhan menginginkan sesuatu dari dirinya.
Malaikat menjawab, “Tuhan ingin kau bahagia dengan apa yang telah Dia berikan kepadamu.”


                                                                             ***

Yap, itulah ceritanya. Dan ada pula sebuah kutipan bagus dari buku itu yang bunyinya,“Semua orang yang sukses memiliki rumus yang sama, ‘terimalah dengan lapang dada anugerah yang diberikan meskipun belum memenuhi harapan. Terimalah tanpa merasa kekurangan.’”

Jadi kawan, banyak sekali orang di dunia ini yang memiliki kisah yang sama dengan lelaki di atas. Dia adalah orang yang cukup beruntung, walaupun ada beberapa kekurangan padanya (hei! Mana ada yang sempurna di dunia ini?). Namun masih aja merasa enggak puas akan apa yang didapatnya hanya karena apa yang telah Tuhan berikan kepadanya enggak sesuai dengan harapannya dulu.

Tapi satu hal yang perlu kita ingat, kita harus selalu mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan pada kita. Karena orang-orang yang stress dan tidak berbahagia kebanyakan adalah orang yang enggak puas dengan apa yang dimilikinya. tentu kita enggak mau jadi orang stress kan?

Oke, sekian untuk entri kali ini, semoga bermanfaat. ^^

Jumat, 06 Februari 2009

Aku dan Kenyataan : Munafikkah Aku?

Aku bangga menjadi diriku...
Nyatanya aku sering mengeluh, “Kenapa aku tidak terlahir sebagai orang lain saja?”

Aku mencintai Ibuku...
Nyatanya aku sering membentaknya karena tak menuruti keinginanku.

Aku menyayangi dan menghormati Ayahku...
Nyatanya aku sering membantah nasihat-nasihatnya.

Aku cinta keluargaku...
Nyatanya aku sering berkata, “Kenapa aku memiliki keluarga yang seperti ini?”

Aku sayang pada teman-temanku...
Nyatanya aku suka membicarakan mereka dari belakang.

Aku memakai jilbab, aku seorang muslimah...
Nyatanya aku sering melakukan hal-hal tidak cocok dengan citra muslimah.

Aku mendamba akan surga-Nya di akhirat nanti...
Nyatanya aku sering melalaikan perintah-Nya.

Aku salat 5 waktu...
Nyatanya aku tak bersungguh-sungguh menyerahkan diri dalam salatku.

Aku mengidolakan Rasulullah SAW...
Nyatanya aku tidak mencontoh perilaku mulia beliau.

Aku bertekad keras untuk menjadi anak yang pintar...
Nyatanya aku lebih suka menonton TV dibanding belajar.

Aku tahu kalau para ikhwan di sekolah bukanlah muhrimku...
Nyatanya aku sering tertawa terbahak-bahak bersama mereka, tidak menjaga pandangan dan kata-kataku.

Aku memusuhi para setan...
Nyatanya aku sering termakan rayuan mereka.

Ya Rabb, maafkan aku! Maafkan segala kemunafikan hamba-Mu! Maafkan segala kekhilafanku karena sesungguhnya aku masih belum cukup kuat untuk menjadi seorang muslimah yang kaffah. Berilah aku hidayah-Mu, jangan masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang tersesat. Kumohon... Amin.

Minggu, 01 Februari 2009

My Dear Opa Padang

Assalamu'alaikum, semua..

Hari ini benar-benar hari yang menyedihkan...

Ada kabar dari tanteku kalau Opa Padang koma pasca operasi by-pass jantungnya. Aku kaget, karena Mama bilang kalau sehari setelah operasi, Opa Padang masih baik-baik aja. Bahkan masih bisa ngobrol sama Mama. Tapi ternyata, tadi siang tanteku telepon dan dengan suara panik nyuruh Mama sama Oma buru-buru dateng ke RS karena Opa Padang udah koma dan istrinya udah nangis-nangis.

Jadilah Mama sama oma gerabak-gerubuk siap-siap berangkat ke rumah sakit karena waktu kabar itu sampai, Omaku bahkan belum mandi. Ngemasin barang-barang Opa Padang dari kamarku (sebelum masuk RS, Opa Padang sempat nginep di kamarku. Yah, kamarku emang paling suka dijadiin kamar tamu dadakan) karena Oma bilang kalau seandainya Opa Padang keadaannya lebih buruk (dengan kata lain... yeah, pokoknya hal yang lebih parah dari koma), Opa Padang bakal langsung dikirim ke Padang.

Aku enggak bisa ikut ke rumah sakit karena mobilnya enggak muat. Padahal aku mau banget ikutan jenguk Opa Padang. Mama bilang, "Evin, salat ya, do'ain Opa Padang. Mama juga enggak tega banget kalau sampai Opa Padang kenapa-kenapa. Do'ain Opa masih bisa hidup sepuluh tahun lagi..."
"Biar bisa lihat aku kawin." tambahku sambil tertawa sedih, teringat perkataan Opa dulu.

Yah, begitulah, aku cuma bisa berharap Opa Padang bisa sembuh dari komanya. Tapi aku juga hanya bisa pasrah dan ikhlas kalau Allah berkehendak lain...

Aku udah enggak punya kakek lagi semenjak umur lima tahun, makanya aku sayang banget sama Opa Padang walupun lama enggak ketemu. Datukku (kakek dari Papa) meninggal waktu aku umur tiga tahun dan Opaku (kakek dari Mama, yang katanya amat sangat sayang sama aku) meninggal waktu aku umur lima tahun. Makanya, aku suka ngiri sama anak-anak yang masih punya kakek. Tapi semua ini udah takdir dari Allah, aku harus tetap bersyukur dan berdo'a, semoga kakek-kakekku diterima di sisi Allah Swt. Dan semoga Opa Padang masih bisa lihat aku tumbuh dewasa, mewakilkan Opaku tercinta... Amin.

*Posting ini ditulis olehku sambil menahan air mata yang mau tumpah. Aku enggak bisa nangis sekarang karena aku lagi di warnet dan enggak mau disangka orang gila...*


Senin, 26 Januari 2009

Cerita di Hari Minggu

Assalamu'alaikum, semua!!

Di entri kali ini, aku mau cerita tentang pengalamanku ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Slipi. Aku kesana buat jenguk adik almarhum opaku (yang biasa aku panggil dengan sebutan 'Opa Padang' karena asalnya emang dari Padang!) yang lagi dirawat disana karena jantungnya bermasalah. Jadilah di Hari Minggu aku dipaksa Mama buat jenguk Opa Padang karena Mama bilang kalau Opa Padang sayang banget sama aku dan pasti bakalan seneng banget kalau kujenguk. Hehehe...

Berhubung Opa Padang mirip banget sama almarhum opaku, jadi aku ngelihat beliau sama seperti aku ngelihat almarhum opaku, dan rasa sayangku juga sama. Apalagi aku udah enggak ketemu beliau selama hampir 11 tahun. So, dengan senang hati aku ikut Mama, Om, sama Oma ke Harapan Kita... (BTW, tetangganya RS Jantung HarKit, yaitu RSAB HarKit adalah tempat lahirku loh! Hehehe... Gak penting!)

Singkat cerita, begitu sampai, perasaanku campur aduk. Antara ngeri dan semangat. Ngeri karena di tempat itu pastinya ada orang-orang yang berjuang melawan maut yang udah di ujung mata (ya iyalah, lawannya aja penyakit paling mematikan nomor satu di dunia!) plus semangat karena kayaknya bakalan asyik kalau udah gede nanti aku bisa kerja di rumah sakit itu. Yap, aku mau jadi dokter jantung karena aku mau banget nyembuhin orang-orang yang bernasib sama kayak Opa Padang. Aku enggak tega ngelihat orang-orang itu menderita karena organ tubuh mereka yang paling vital bermasalah.

Terus setelah nungguin jam besuk selama setengah jam, aku ketemu sama Opa Padang (yang waktu itu Alhamdulillah keadaannya masih lumayan sehat), aku langsung salaman dan memperhatikan keadaan sekitar di kamar rumah sakit itu. Opa Padang pada saat itu belum dirawat betulan alias masih di kamar registrasi. Nah, di kamar itu kurang lebih ada tujuh atau delapan pasien yang terbaring lemas di tempat tidur mereka. Beberapa pasien bahkan dipasangi alat yang kalau enggak salah namanya elektrokardiograf. Alat ukur tekanan jantung yang suka ada di film-film itu loh... (sorry kalau namanya salah! ;p)

Alhamdulillah, Opa Padang enggak dipasangi alat itu. Tapi yang bikin aku merinding, di bagian ujung dekat pintu, ada pasien bapak-bapak yang sepenglihatanku umurnya masih terbilang enggak tua, koma. Dan dibacain Yassin sama para penjenguknya. Beberapa penjenguk bahkan ada yang nangis. Aku takut ngebayangin aku yang ada di posisi Bapak itu. Dan juga kasihan, karena Bapak itu terlihat bener-bener enggak berdaya. Yang aku bingungin, kenapa Bapak itu enggak dipindahin ke kamar perawatan aja? Kenapa masih di kamar registrasi? Huf... Tapi aku berharap semoga Allah ngasih kesembuhan buat Bapak itu.

Dan di seberang tempat Opa Padang, aku lihat ada kakek-kakek yang kayaknya umurnya emang udah tua banget. Dia cuma ditemenin sama satu orang, entah cucunya, entah siapanya. Aku kasihan lagi lihat Kakek itu, meskipun keadaannya masih lebih baik dibanding Bapak di ujung pintu, tapi dia pasti kesepian. Untunglah, beberapa menit kemudian, ada yang jenguk sang Kakek.

Di samping Kakek itu, ada nenek-nenek yang terlihat lemes banget. Susah ngangkat badan buat bangun. Dan kayaknya Nenek itu komat-kamit berusaha berdzikir sama Allah. Dan enggak lama kemudian, Nenek itu tertidur. Kulihat napasnya juga agak susah. Poor Granny, Ya Allah, please bless her!

Kembali ke Opa Padang. Mamaku benar, Opa Padang seneng banget dijengukin. Dia berulang kali ngelihat aku sambil nanya, "Evin masih inget sama Opa, nggak?". Yang kujawab dengan, "Masihlah, Opa! Masa aku lupa?". Opa ketawa. Yeah, persis banget sama Almarhum Opaku. Mereka berdua emang deket dan mirip banget. Aku jadi mau nangis, enggak tega ngelihat Opa Padang yang ditusukin berbagai jenis jarum. Bahkan ujung infusnya berdarah. Ngelihat Opa Padang jadi kayak ngelihat Opaku hidup lagi...

Aku sadar, ternyata jantung kita yang masih sehat ini adalah karunia yang luar biasa yang diberikan Allah buat kita. Yang harus dijaga dengan hati-hati. Karena kalau aja jantung kita bernasib sama dengan jantung orang-orang di rumah sakit itu, aku yakin, rasanya pasti tersiksa banget. Jadi, mari kita syukuri dan jaga kesehatan jantung!!!

Satu kata dari Opa Padang yang bikin aku nyengir plus blushing :
"Opa mau lihat Evin kawin..." Nah lho!
Shikamaru, kawin yuuukk!! *disambit kipas sama Temari*
Okay, enough for today! Bye...

Rabu, 21 Januari 2009

First Note at 2009

Huaaaa!!!

Aku hampir enggak punya waktu buat ngurusin blog dikarenakan yang namanya tugas-tugas sekolah itu bikin gila!!

Oiya, di tahun 2009 ini aku ganti header blog loh, dari I love Ken Murata jadi Evinno Calypso. Hal itu menandakan kalau aku udah enggak suka sama tokoh khayalan lagi, yeah, aku udah dewasa! Hehehe...

Dan mulai sekarang namaku di cyber space bukan Puu lagi, tapi Evin. My real name. Hahaha...

BTW, tahun baru berarti juga hidup baru! Ngerti kan, maksudnya. Membuang masa lalu dan memandang masa depan. Makin sering introspeksi diri agar kesalahan-kesalahan yang kita perbuat di tahun sebelumnya enggak terulang lagi. Ya contohnya aja kesalahanku di tahun lalu, terlalu mengabaikan pelajaran, jadinya nilai akhir semester satuku hancur lebur!! Huaa, aku mau memperbaiki cara belajarku! God, help meee!!

Jadi, mari kita sama-sama belajar untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi dari tahun lalu! Meskipun mungkin hal itu agak susah dilakukan. Tapi mau gimana lagi? Masa tiap tahun enggak ada perubahan yang berarti? Intinya (mengutip dari iklan susu), berubahlah untuk maju! Yeah, pokoknya semangat buat semua orang yang sama-sama stres gara-gara nilai semester 1!! We have to struggle to face this world!

Oke, sekian untuk catatan pertamaku di tahun 2009 ini. Mungkin rada enggak jelas karena aku juga lagi enggak tahu mau nulis apa. Hehehe... ;p

Buat semua, diminta keikhlasan hatinya untuk memberikan komen di blog saya yang sepi ini... Hiks...

(Turut berduka cita atas kematian ribuan warga Palestina yang diserang oleh tentara Israel yang jelas-jelas TIDAK PUNYA MORAL!!! Semoga kalian semua bahagia di sisi Allah SWT. Amin...)