Assalamu'alaikum, semua..
Hari ini benar-benar hari yang menyedihkan...
Ada kabar dari tanteku kalau Opa Padang koma pasca operasi by-pass jantungnya. Aku kaget, karena Mama bilang kalau sehari setelah operasi, Opa Padang masih baik-baik aja. Bahkan masih bisa ngobrol sama Mama. Tapi ternyata, tadi siang tanteku telepon dan dengan suara panik nyuruh Mama sama Oma buru-buru dateng ke RS karena Opa Padang udah koma dan istrinya udah nangis-nangis.
Jadilah Mama sama oma gerabak-gerubuk siap-siap berangkat ke rumah sakit karena waktu kabar itu sampai, Omaku bahkan belum mandi. Ngemasin barang-barang Opa Padang dari kamarku (sebelum masuk RS, Opa Padang sempat nginep di kamarku. Yah, kamarku emang paling suka dijadiin kamar tamu dadakan) karena Oma bilang kalau seandainya Opa Padang keadaannya lebih buruk (dengan kata lain... yeah, pokoknya hal yang lebih parah dari koma), Opa Padang bakal langsung dikirim ke Padang.
Aku enggak bisa ikut ke rumah sakit karena mobilnya enggak muat. Padahal aku mau banget ikutan jenguk Opa Padang. Mama bilang, "Evin, salat ya, do'ain Opa Padang. Mama juga enggak tega banget kalau sampai Opa Padang kenapa-kenapa. Do'ain Opa masih bisa hidup sepuluh tahun lagi..."
"Biar bisa lihat aku kawin." tambahku sambil tertawa sedih, teringat perkataan Opa dulu.
Yah, begitulah, aku cuma bisa berharap Opa Padang bisa sembuh dari komanya. Tapi aku juga hanya bisa pasrah dan ikhlas kalau Allah berkehendak lain...
Aku udah enggak punya kakek lagi semenjak umur lima tahun, makanya aku sayang banget sama Opa Padang walupun lama enggak ketemu. Datukku (kakek dari Papa) meninggal waktu aku umur tiga tahun dan Opaku (kakek dari Mama, yang katanya amat sangat sayang sama aku) meninggal waktu aku umur lima tahun. Makanya, aku suka ngiri sama anak-anak yang masih punya kakek. Tapi semua ini udah takdir dari Allah, aku harus tetap bersyukur dan berdo'a, semoga kakek-kakekku diterima di sisi Allah Swt. Dan semoga Opa Padang masih bisa lihat aku tumbuh dewasa, mewakilkan Opaku tercinta... Amin.
*Posting ini ditulis olehku sambil menahan air mata yang mau tumpah. Aku enggak bisa nangis sekarang karena aku lagi di warnet dan enggak mau disangka orang gila...*
Hari ini benar-benar hari yang menyedihkan...
Ada kabar dari tanteku kalau Opa Padang koma pasca operasi by-pass jantungnya. Aku kaget, karena Mama bilang kalau sehari setelah operasi, Opa Padang masih baik-baik aja. Bahkan masih bisa ngobrol sama Mama. Tapi ternyata, tadi siang tanteku telepon dan dengan suara panik nyuruh Mama sama Oma buru-buru dateng ke RS karena Opa Padang udah koma dan istrinya udah nangis-nangis.
Jadilah Mama sama oma gerabak-gerubuk siap-siap berangkat ke rumah sakit karena waktu kabar itu sampai, Omaku bahkan belum mandi. Ngemasin barang-barang Opa Padang dari kamarku (sebelum masuk RS, Opa Padang sempat nginep di kamarku. Yah, kamarku emang paling suka dijadiin kamar tamu dadakan) karena Oma bilang kalau seandainya Opa Padang keadaannya lebih buruk (dengan kata lain... yeah, pokoknya hal yang lebih parah dari koma), Opa Padang bakal langsung dikirim ke Padang.
Aku enggak bisa ikut ke rumah sakit karena mobilnya enggak muat. Padahal aku mau banget ikutan jenguk Opa Padang. Mama bilang, "Evin, salat ya, do'ain Opa Padang. Mama juga enggak tega banget kalau sampai Opa Padang kenapa-kenapa. Do'ain Opa masih bisa hidup sepuluh tahun lagi..."
"Biar bisa lihat aku kawin." tambahku sambil tertawa sedih, teringat perkataan Opa dulu.
Yah, begitulah, aku cuma bisa berharap Opa Padang bisa sembuh dari komanya. Tapi aku juga hanya bisa pasrah dan ikhlas kalau Allah berkehendak lain...
Aku udah enggak punya kakek lagi semenjak umur lima tahun, makanya aku sayang banget sama Opa Padang walupun lama enggak ketemu. Datukku (kakek dari Papa) meninggal waktu aku umur tiga tahun dan Opaku (kakek dari Mama, yang katanya amat sangat sayang sama aku) meninggal waktu aku umur lima tahun. Makanya, aku suka ngiri sama anak-anak yang masih punya kakek. Tapi semua ini udah takdir dari Allah, aku harus tetap bersyukur dan berdo'a, semoga kakek-kakekku diterima di sisi Allah Swt. Dan semoga Opa Padang masih bisa lihat aku tumbuh dewasa, mewakilkan Opaku tercinta... Amin.
*Posting ini ditulis olehku sambil menahan air mata yang mau tumpah. Aku enggak bisa nangis sekarang karena aku lagi di warnet dan enggak mau disangka orang gila...*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar